Climate finance atau pendanaan iklim adalah pendanaan yang dibentuk untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, terutama di negara berkembang yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pendanaan ini terdiri dari 4 sumber utama yaitu sektor privat, export credit, institusi bilateral, dan institusi multilateral.

Seberapa besar dana Climate Financing?
Pada COP29 Delegasi berbagai negara menghadapi tugas krusial untuk menetapkan target Climate Finance baru untuk tahun 2025 dan tahun mendatang, melanjutkan komitmen sebelumnya sebesar $100 miliar per tahun.
New Collective Quantified Goal disepakati untuk mendukung negara berkembang dalam dua bagian:
- $1,3 triliun per tahun dari berbagai pihak (sektor publik dan privat).
- $300 miliar per tahun dari negara maju untuk negara berkembang.

Target baru ini meliputi pendanaan publik dan pendanaan swasta yang digerakkan oleh dana publik. Namun, meskipun $300 miliar ini tiga kali lipat dari target sebelumnya, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan negara berkembang. Banyak pihak merasa kecewa dan frustrasi.
Isu kuantitas, kualitas, dan sumber pendanaan iklim menjadi perhatian utama, sementara negara-negara rentan mendesak jaminan konkret mengenai mekanisme kerugian dan kerusakan guna memastikan dukungan keuangan yang memadai.
Digunakan untuk apa?
Climate Finance digunakan untuk mendukung proyek-proyek seperti pengembangan energi terbarukan, peningkatan ketahanan terhadap bencana alam, dan pelestarian lingkungan.

Berdasarkan data Global Landscape of Climate Finance 2023, Climate Finance digunakan dalam sektor energi (41%) ; transportasi (27%) ; infrastruktur (20%) ; air dan sanitasi (5%) ; sektor lain (4%) ; agrikultur, perhutanan, dan perikanan (3%).
Pendanaan iklim juga bertujuan untuk membantu negara berkembang dalam 3 aspek:
- Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Dengan mendanai teknologi bersih, energi terbarukan, dan efisiensi energi.
- Beradaptasi terhadap Dampak Iklim: Dengan meningkatkan ketahanan infrastruktur, mendukung komunitas lokal, dan melindungi ekosistem.
- Mengatasi Kerugian dan Kerusakan (Loss and Damage): Dengan memberikan bantuan kepada negara yang terkena dampak kerusakan akibat bencana iklim seperti badai, banjir, atau kenaikan permukaan laut.

But like any insurance policy, it only works if the premiums are paid in full, and on time.
Simon Stiell
Simon Stiell, Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, menyebut target ini sebagai “polis asuransi bagi umat manusia” di tengah meningkatnya dampak iklim, dengan catatan bahwa janji pendanaan harus ditepati secara penuh dan tepat waktu untuk melindungi miliaran nyawa.