Tangerang merupakan kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya mangrove cukup besar salah satunya berada di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji. Namun, keberadaannya terancam untuk kegiatan pembangunan dan potensi alih fungsi lahan.
Adapun, luasan mangrove di Kabupaten Tangerang mengalami penyusutan dari tahun 1996-2012, tetapi mulai bertambah pada tahun 2013 dan 2014. Luasan pada tahun 2015 kembali mengalami penyusutan yang cukup tinggi yaitu seluas 149.61 Ha. Penyusutan ini terjadi karena adanya abrasi kurang lebih tiga meter yang membuat tambak, pemukiman, mangrove juga terkena dampaknya. Mangrove yang baru ditanam ikut hanyut terbawa air, rusak oleh abrasi. Tahun 2016 dan 2017 mulai penanaman kembali sehingga luasan sudah mulai bertambah, (Marlianingrum: 2019).
Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, vegetasi mangrove di Desa Sukawali hingga tahun 2019 mengalami penurunan atau terdegradasi yang cukup luas dan cenderung mengkhawatirkan dalam kurun 14 tahun ke belakang.
Bersama Komunitas LEAF IT TO US, yang merupakan inisiatif siswa sekolah , melakukan aksi penanaman 500 mangrove di Pantai KSS dan aksi pembersihan sampah di tepian pantai Cituis. Harapannya melalui aksi penanaman mangrove dapat membantu area pantai menahan terjangan rob. Selain itu mengurangi sampah yang dibawa oleh arus laut. Mempertimbangkan kondisi geografis area tanam, bersama petani mangrove lokal penanaman mangrove dilakukan dengan metode ajir untuk mendapatkan survival rate terbaik.
Pantai KSS, Desa Sukawali, Tangerang